Powered By Blogger

Saturday 25 June 2016

Kunci kesuksesan

KUNCI KESUKSESAN

Dipagi hari yang buta terlihat pemuda dari kota dengan menggendong ransel berisi bekal di punggungnya tengah berjalan dengan tujuan mendaki ke punjak gunung yang terkenal, konon kabarnya di punjak gunung itu terdapat pemandangan indah layaknya berada di surga, dengan semangat yang penuh pemuda itu jalani walau seorang diri, sesampai dilereng gunung terlihat  sebuah rumah kecil yang dihuni  oleh seorang kakek tua, si pemuda menghampiri dan menyapa sang pemilik rumah. Tanpa basa basi si pemuda memperkenalkan diri mengutarakan maksudnya.
“kek saya ingin mendaki gunung ini, tolong kek tunjukan jalan yang paling mudah untuk mencapai kepuncak gunung” Ucap si pemuda dengan percaya diri.
Si kakek dengan enggan mengangkat tangan dan menunjukan tiga jari kehadapan pemuda. “ada tiga jalan menuju ke puncak, kamu bisa memilih sebelah kiri, tengah atau sebelah kanan.
Si pemuda dengan cekat memotong pembicaraan, Kalau saya memilih sebelah kiri?
Owh, sebelah kiri melewati banyak bebatuan, (jawab si kakek). setelah mendengarkan penjelasan si kakek tanpa berfikir panjang kemudian berpamitan dan mengucap terima kasih si pemuda bergegas melanjutkan perjalanan. Ditengah perjalanan sipemuda mendapatkan rintangan dan kesulitan karena banyaknya bebatuan yang menghadang sehingga menyulitkan perjalanan. Sulitnya kaki untuk melangkah, Jatuh, bangun dan berputar-putar si pemuda kelelahan, menyerah dan akhirnya beberapa jam kemudian dengan peluh bercucuran si pemuda kembali di depan pintu rumah si kakek.
Dengan nada melas si pemuda berkata “kek saya tidak sanggup melawati jalan bebatuan yang begitu menyulitkan saya untuk melangkah, jalan sebelah mana lagi yang saya lewati kek”,
Si kakek dengan tersenyum mengangkat lagi tiga jari tangannya sambil menjawab, pilihlah sendiri kiri, tengah atau sebelah kanan. jika aku memilih jalan sebelah kanan? (kata si pemuda). sebelah kanan! (ucap si kakek), sebelah kanan banyak semak berduri, setelah istirahat sejenak si pemuda berangkat kembali mendaki, dengan harapan berhasil, sukses sampai di punjak gunung.
Namun harapan hanyalah harapan, disampainya tengah perjalanan si pemuda mendapatkan kesulitan lagi, banyaknya semak berduri yang menyayat-nyayat kulit, si pemuda tidak tahan lagi dengan penderitaan dan perih yang mendera, rasa putus asa, letih terus mengglayuti pikiranya, Selang beberapa jam kemudian dia kembali lagi kerumah si kakek dengan sangat lelah.
si pemuda berkata “kek, aku sungguh-sungguh ingin mencapai puncak gunung, jalan sebelah kanan dan kiri telah aku tempuh rasanya aku tetap berputar-putar ditempat yang sama sehingga aku tak berhasil mendaki ketempat yang lebih tinggi dan harus kembali kemari tanpa hasil yang kuinginkan, tolong kek tunjukan jalan lain yang rata dan lebih mudah agar aku berhasil mendaki hingga kepuncak gunung”.
Si kakek serius mendengarkan keluhan si pemuda sambil menatap tajam dan berkata tegas. “anak muda! jika kamu ingin sampai kepuncak gunung, tidak ada jalan yang rata dan mudah, rintangan berupa bebatuan dan semak berduri harus kamu lewati bahkan kadang jalan buntupun harus kamu hadapi, selama keinginanmu untuk mencapai puncak itu tetatap tidak goyah, hadapi semua rintangan, hadapai semua tantangan yang ada, jalani langkahmu setapak demi setapak kamu pasti akan berhasil mencapai kepuncak gunung itu seperti yang kau inginkan, dan nikmatilah pemandangan yang luar biasa”.
Dengan takjub si pemuda mendengar semua ucapan si kakek sambil tersenyum gembira, ia menjawab “saya mengerti kek, saya mengerti. Terima kasih kek saya siap menghadapai selangkah demi selangkah setiap rintanagn dan tantangan yang ada, tekad saya makin mantap untuk mendaki lagi sampai mencapi puncak gunung  ini”,
dengan senyuman puas si kakek berkata “anak muda aku percaya kamu pasti bisa mencapai puncak gunung itu, selamat berjuang”.
Dengan wajah berseri-seri, semangat baru. Si pemuda mengucap terimakasih lagi dan mengucap pamit untuk yang ke tiga kalinya, kali ini si pemuda memilih jalan tengah, jalan yang begitu terjal menyulitkan kaki untuk melangkah. Namun ia memeiliki komitmen untuk bisa mencapi puncak gunung pada diri sendiri. dengan semangat yang dibangun sang kakek dan didorong oleh keinginan pribadi, pemuda itu melangkahkan kaki dijalan setapak yang begitu terjal, dengan hati-hati selangkah demi selangkah ia lalui dengan sabar, ikhlas dan menghadapi semua rintangan yang menghadang, rintangan dan tantangan bukanlah alasan untuk menyerah dan kembali menjatuhkan diri.
Rupanya perjalanan kali ini benar-benar berbeda dengan sebelumnya, ia belajar dari setiap perjalanan yang belum berhasil, “pengalaman adalah guru yang paling utama” itulah semboyan yang pantas disandang oleh si pemuda yang bangkit dari kegagalan.
Semangat dan kerja keras tampaknya membawa hasil yang diinginkan dan sangat memuaskan, kini ia telah sampai di puncak gunung sesampainya dipunjak gunug semua rasa letih, lelah, penasaran telah terbayarkan, Keindahan yang luar biasa begitu memanjakan mata. suara damai, tenang, celoteh burung, belum lagi pemandangan hijau yang terbentang luas begitu memanjakan mata, menyejukan jiwa seolah berada di negeri dongeng yang penuh dengan keindahan surga.
Semua itu ibarat bunga mawar merah yang merekah dibawah pohon surga, indah bagi mata yang memandang, damai jika bersamanya dan nyaman jika dekat dengannya. Sungguh indahnya ciptaan tuhan.
Wahai para manusia ingatlah dalam menjalani sebuah kehidupan Untuk meraih sukses yang kita inginkan tidak ada jalan yang rata, tidak ada jalan pintas, sewaktu-waktu rintangan, kesulitan dan kegagalan selalu datang menghadang, kalau mental kita lemah takut tantangan, tidak yakin pada diri sendiri maka apa yang kita iginkan pasti akan kandas ditengah jalan, hanya dengan mental yang kuat mempunyai komitmen untuk tetap berjuang barulah kita bisa menapak dipuncak kesuksesan.
Pendidikan untuk meraih sukses adalah pendidikan kesehatan mental, barang siapa mentalnya sehat maka ia akan sukses, tidak takut tantangan dan tidak lari dari kenyataan. Namun sebaliknya jika mental kita sakit, maka sukses dan keberhasilan hanya akan menjadi akangan-angan dan harapan belaka.
Jatuh, bangkit lagi,
Jatuh, bangkit lagi dan
Jatuh, bangkit lagi. Sampai akhirnya kaki menapak dipuncak kesuksenan.


Nama : Brojo Hermanto
Jurusan : Filsafat Agama
Perguruan Tinggi : IAIN Sultan Amai Gorontalo
Tema Cerpen : Kunci Kesuksesan
Email : hermantobrojo@gmail.com
Facebook : Brojo Hermanto
Nomor Hp : 085656785413
PIN BBM : 5FD97B8D